Kamis, 17 April 2008

Menakar Kebutuhan AHA/DHA

Menakar Kebutuhan AHA/DHA

Susu formula dengan DHA dan AHA belum tentu berefek maksimal untuk
pertumbuhan otak.

Istilah DHA (Docosahexaenoic acid) dan ARA (arachinoid acid) memang
tak asing di telinga para ibu. Dalam iklan di televisi, terlihat sejumlah
perusahaan susu berlomba-lomba menawarkan produk yang mengandung DHA
dan ARA. Biasanya, susu jenis ini harganya lebih mahal dibanding susu
formula tanpa asam lemak esensial itu.

Si ibu yang langsung kepincut dua komponen tersebut dan berkantong
tebal langsung berburu produk itu. Padahal, menurut Dr Hardiono D.
Pusponegoro, SpA (K), meskipun banyak susu formula mengklaim mengandung DHA dan
ARA, belum tentu semuanya akan memberi dampak yang baik dan maksimal untuk
pertumbuhan otak anak.

"Hampir semua produsen susu formula memasukkan berbagai benda dalam
produknya, tapi jumlahnya sedikit-sedikit. Padahal, bila perbandingan
DHA dan ARA dalam susu formula tak tepat, hasilnya tak akan baik bagi
anak. Kecerdasannya tak akan meningkat," ucap Hardiono, Selasa lalu di
Jakarta, dalam konferensi pres mengenai kadar asupan DHA ARA yang tepat dan
stimulasi sejak dini untuk nilai IQ anak lebih baik.

Hardiono juga menjelaskan, DHA dan ARA sebenarnya terdapat secara
alami dalam air susu ibu (ASI). Konsultan anak bidang neurologi dari Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, itu menambahkan, dibandingkan dengan
susu formula yang diperkaya DHA dan ARA, kandungan kedua asam lemak yang
terdapat dalam ASI masih jauh lebih baik segi kualitas ataupun
kuantitasnya. Ini berbeda dengan ASI, kandungan DHA dan ARA secara
alami memiliki komposisi yang tepat bagi tumbuh-kembang bayi.

DHA dan ARA merupakan asam lemak yang sangat dibutuhkan bayi untuk
pembentukan otak, jaringan saraf, jaringan penglihatan, dan membantu
pembentukan sistem imun pada bayi. Melalui ASI, bayi akan mendapatkan
DHA dan ARA yang diperlukan sebagai komponen utama lemak membran sel dan
merupakan asam lemak tak jenuh dalam rantai panjang utama sistem
saraf pusat. DHA juga merupakan komponen utama membran sel fotoreseptor
retina.

Otak tumbuh maksimal sejak 3 bulan terakhir dari masa kehamilan
sampai kurang lebih usia 2 tahun. Karena itu, dalam periode tersebut, bayi
sebaiknya mendapat DHA dan ARA dalam jumlah cukup, yang tentunya
dapat diperoleh dari ASI. Agar mendapatkan kandungan DHA dan ARA yang
tinggi dalam ASI-nya, ibu hamil bisa mengkonsumsi makanan yang menjadi
sumber DHA, seperti ikan laut (contohnya salmon), minyak ikan, daging, dan
telur.

Dari suatu penelitian, Dr Craig Jensen dari Departemen Pediatrik pada
Baylor College of Medicine Houston, Texas, menyebutkan ibu-ibu di
setiap negara memiliki kandungan DHA dan ARA dalam ASI berbeda-beda.
Perbedaan ini lantaran asupan makanan yang dikonsumsi sehingga dapat
mempengaruhi kadar kedua komponen tersebut. Walau tak ada angka yang pasti, Craig
mengatakan DHA dan ARA yang terdapat dalam ASI wanita Indonesia tak
jauh berbeda dengan negara tetangga, seperti Malaysia, yaitu sekitar 0,4
atau 0,5 persen dari total asam lemak. "¨Ya, sekitar 0,4 atau 0,5 persen
dari total asam lemak. Tapi, meski jumlahnya sedikit, DHA dan ARA penting
dalam perkembangan intelektual dan daya penglihatan anak,¨ ujar Craig.

Dia melanjutkan, dari beberapa hasil studi memperlihatkan asupan DHA
dan ARA, baik bagi bayi prematur maupun bayi yang lahir normal,
bermanfaat untuk perkembangan fungsi penglihatan dan perkembangan saraf otak
pada bayi dan balita.

Selain itu, penelitian yang dilakukan Dr E. Birch menunjukkan, anak-
anak berusia 4 tahun yang mendapatkan asupan DHA dan ARA dengan kadar 0,36
persen DHA (90 miligram DHA/100 gram) dan 0,72 persen ARA (180
miligram ARA/100 gram) selama 4 bulan pertama memiliki tingkat IQ lebih tinggi
7 poin dibanding mereka yang tak mendapat asupan DHA dan ARA dalam
kadar tersebut. Di samping itu, studi lain menunjukkan bahwa skor IQ pada
anak usia 4 tahun berkorelasi kuat dengan skor IQ pada usia 17 tahun. "Hal
ini menunjukkan adanya stabilisasi dalam jangka waktu panjang dan
mengindikasikan nilai skor IQ yang kurang lebih sama tingginya pada
usia dewasa," Craig Jensen menjelaskan.

Namun, selain asupan DHA dan ARA dalam kadar yang tepat, Hardiono
mengingatkan perlunya stimulasi tepat yang diterapkan sejak dini
untuk melatih kecerdasan anak. Menurut Hardiono, kecerdasan anak sangat
dipengaruhi oleh rangsangan yang diterimanya pada tahun-tahun awal
kehidupannya, terutama dua tahun pertama yang sering disebut dengan
the golden years. Stimulasi yang tepat, baik jenis maupun frekuensinya,
akan melatih pancaindra anak dan akan mempengaruhi kecerdasan.

Nah, jangan sia-siakan masa keemasan anak Anda. Sebab, bila
terlambat, akan sulit memperbaikinya.
Marlina Marianna Siahaan

Sumber : Tempo

Perlukah Suplementasi AA/DHA dalam Susu Formula?
Ditulis Oleh Arifianto MD

Mohon maaf kalau tulisan ini jadinya seperti artikel semi ilmiah.
Hanya berusaha menyumbangkan sedikit informasi yang saya punya sebelum
meninggalkan Jakarta menuju lokasi tanpa koneksi internet sama sekali
(listrik dan telepon saja belum tahu ada/tidaknya) .
Maraknya iklan susu formula di mana-mana: TV, majalah, koran
mendorongku menelusuri lebih lanjut, perlukah suplementasi AA/DHA dalam susu
formula.
Tujuan tulisan ini adalah menekankan tidak ada yang mampu
menggantikan ASI dalam enam bulan pertama kehidupan bayi.
Susu formula dibuat dengan berusaha meniru semirip mungkin kandungan
yang ada dalam ASI, untuk memenuhi segala kebutuhan nutrisi bayi:
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Sebagian besar formula ini
diambil dari susu sapi, yang dinilai kandungannya hampir menyerupai
air susu manusia, dan mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi. Sebagian kecil
adalah susu kedelai.

Ada satu kandungan dalam ASI yang tidak terdapat dalam susu formula
kebanyakan, yaitu AA/DHA. Berbagai penelitian menunjukkan bayi yang
mendapatkan ASI sampai usia satu tahun memiliki perkembangan otak
lebih baik dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI. Kandungan yang
menentukan ini adalah asam arakidonat (arachidonic acid/AA) dan asam
dokosaheksaenoat (docosahexaenoic acid/DHA), suatu asam lemak tak
jenuh
ganda rantai panjang (long chain polyunsaturated fatty acids/PUFA),
yang merupakan batu bata utama pembangun jaringan saraf di retina (saraf
mata) dan otak. Mengetahui hal ini, para peneliti biokimia berlomba-lomba
memasukkan AA dan DHA dalam kandungan susu formula, dan melihat
dampaknya apakah menyerupai keuntungan bayi yang mendapatkan ASI.Sebuah tulisan
dalam jurnal Nutrition Noteworthy tahun 2002 yang berjudul: "Finding
the Magic Formula: Should Polyunsaturated Fatty Acids be Used to
Supplement Infant Formula" yang ditulis Mailan Cao menjelaskan tiga hal utama
yang menjadi indikator utama outcome (keluaran) suplementasi AA/DHA ini,
mengingat tidak semua hal yang terbukti di laboratorium (in vitro)
atau hewan percobaan, lantas sama efeknya ketika diterapkan pada manusia.

1.. Suplementasi AA/DHA dan kadarnya dalam asam lemak plasma (darah)
Setelah dibuktikan aman untuk dikonsumsi tubuh manusia, peneliti
ingin membutikan apakah suplementasi AA/DHA dapat diserap tubuh sama halnya
kandungan dalam ASI, melihat bukti kadar AA/DHA dalam tubuh bayi yang
mendapatkan susu formula tanpa suplementasi AA/DHA lebih rendah
dibandingkan dengan yang mendapatkan ASI.Ternyata terbukti,
suplementasi AA/DHA meningkatkan kadarnya dalam plasma darah, membran sel darah
merah (eritrosit), dan jaringan korteks otak, dalam jumlah menyerupai yang
mendapatkan ASI. ARTINYA: suplementasi AA/DHA mampu diserap tubuh
dengan baik. NAMUN ini sama sekali tidak menunjukkan dampaknya dalam
perkembangan saraf otak dan ketajaman penglihatan.

1.. Suplementasi AA/DHA dan Pengaruhnya dalam (Fungsi) Ketajaman
Penglihatan

Sebuah penelitian 'meta-analisis' menunjukkan adanya peningkatan
fungsi penglihatan pada bayi yang mendapatkan susu formula dengan
suplementasi AA/DHA dibandingkan yang mendapatkan susu formula biasa, dengan
melihat indikator perilaku dan elektrofisiologi mata pada bayi berumur 2 dan
4 bulan. Beberapa penelitian terdahulu tidak menunjukkan adanya
perbedaan.

1.. Suplementasi AA/DHA dan Perkembangan Kecerdasan/Perilaku
Inilah KUNCI dari impian semua peneliti mengenai suplementasi AA/DHA:
mampukah menyamai dampaknya dalam meningkatkan kecerdasan bayi,
layaknya bayi yang mendapatkan ASI? Ternyata dari berbagai penelitian: belum
terbukti. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
kehidupannya, dan diteruskan sampai usia 1 tahun, memiliki kecerdasan
lebih daripada yang mendapatkan susu formula dengan AA/DHA
sekalipun.Beberapa kendala juga menghadang model penelitian ini.
Antara lain jenis uji yang digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan
adalah: Bayley Mental Development Index (MDI) dan the Psychomotor
Developmental Index (PDI). Berbagai penelitian menunjukkan hasil berbeda-beda, ada
yang menggambarkan hasil signifikan pemberian suplementasi AA/DHA, dan
sebagian lain tidak ada bedanya. Belum lagi pengaruh sosioekonomi responden
yang mempengaruhi uji statistik. Kadar AA, DHA, dan asam lemak lain
semacam ALA dan LA juga bervariasi antar penelitian. Sampai perbedaan genetik dan
lingkungan di berbagai belahan dunia tempat penelitian dilakukan
(Amerika Utara, Australia, dan Eropa). Juga terkadang jumlah sampel terlalu
sedikit, umur bayi yang terlalu dini untuk dilakukan pengujian, dan
jangka waktu penelitian yang seharusnya cukup panjang, sehingga dapat
dilihat dampaknya hingga usia remaja dan dewasa.Pada akhirnya penelitian
mengenai dampak suplementasi AA/DHA masih terus dikembangkan, dan belum
berakhir.
Bagaimana dengan pemasarannya di negara kita? Berbagai iklan dan
informasi yang tidak jarang datang dari dokter spesialis anak sendiri seolah-
olah mengklaim perannya signifikan dalam meningkatkan kecerdasan bayi.Di
AS, Food and Drug Administration (FDA) atau serupa Badan POM-nya
Indonesia, memberikan ijin kepada dua perusahaan: Abbott Laboratories dan Mead
Johnson Nutritionals untuk mengedarkan susu formula dengan
suplementasi AA/DHA kepada khalayak sejak awal 2002. Harganya 15-20% persen lebih
mahal dibandingkan dengan susu formula tanpa suplementasi, dan ini pun
memberikan keuntungan kepada dua perusahaan tersebut untuk membiayai
penelitian mengenai AA/DHA.American Council on Science and Health
memiliki pandangan "the current data has not consistently shown that
supplementation of formulas with DHA and AA has a lasting beneficial
effect on infant development" juga hal lain seperti keamanan
menambahkan asam lemak dalam susu formula belum teruji. Pada akhirnya keputusan
berpulang pada tangan si konsumen. Apakah akan memberikan susu
formula dengan suplementasi AA/DHA atau tidak. Yang penting adalah memberikan
ASI Eksklusif selagi mampu. Sejak masa kehamilan, persiapkan diri sebaik
mungkin dengan pengetahuan menyusui bayi secara optimal. Menjelang
persalinan, jika Anda berencana melahirkan di Rumah Bersalin atau
Rumah Sakit, bukan di rumah, mintalah kamar rawat gabung. Anda bisa bersama
bayi Anda sejak lahir hingga saatnya pulang, tanpa dipisahkan sedikit pun
dari sisi sang ibu. Satu hal yang sangat sulit dilakukan di kota besar
seperti Jakarta. Begitu bayi lahir, segera dekatkan ke payudara ibu, untuk
early latch-on-menyusui dini-dengan teknik yang telah Anda ketahui baik.
Sehingga dipastikan kemampuan Ibu untuk menyusui bayinya penuh sangat
baik. Maka tidak ada alasan lagi: "ASI saya tidak keluar", dan harus
memberikan susu formula pada bayi.
Dukungan dari keluarga juga sangat penting. Tidak sedikit alasan ibu
memberikan susu formula pada bayinya yang mendapatkan ASI dengan baik
adalah: khawatir ASI tidak cukup. Pembahasan ASI sangat panjang,
tidak dalam bahasan ini.

Kecerdasan bayi tidak hanya monopoli ASI dengan AA/DHA-nya saja. Tapi
juga stimulasi eksternal, dari lingkungan, melalui rangsangan yang
diberikan Papa-Mamanya, dengan percakapan verbal, pengenalan media visual, dan
perhatian penuh orangtua terhadap perkembangan kecerdasan anak.
Apalah artinya anak dengan asupan AA/DHA baik, tapi tidak pernah dirangsang
kemampuan verbal dan visual oleh orangtuanya. Bisa jadi akan lebih
buruk dibandingkan dengan anak yang tidak pernah mendapatkan ASI atau susu
formula, tetapi ibunya mampu memberikan perhatian penuh terhadap
stimulasi kecerdasan buah hatinya.

Sumber : http://arifianto. blogspot. com

Pengaruh Negatif Susu AA dan DHA

Tingkat konsumsi Docosahexanoic Acid (DHA) yang berlebihan akan
membahayakan metabolisme tubuh. Sebab tubuh terpaksa dibebani
pekerjaan yang lebih berat untuk mengeluarkan asam lemak esensial tersebut.
Spesialis penyakit anak Dr. Utami Roesli MBA, mengutip hasil
penelitian yang dilaksanakan di Australia, Amerika Serikat maupun Eropa, bahwa
di tiga kawasan negara maju ini, belum dihasilkan efektifitas dari
penambahan DHA dalam produk susu maupun makanan bayi dan anak anak termasuk
untuk ibu hamil. "Jadi belum ada anjuran untuk menambahkan unsur asam linoleat
dan asam linolenat itu ke dalam susu", ujarnya kepada Media, kemarin di
Jakarta.
Lebih jauh ditegaskan, seperti juga lemak susu sapi, maka asupan DHA
tersebut bukan merupakan ikatan rantai panjang, sehingga masih sulit
diserap oleh pencernaan bayi. Terlebih lagi, katanya, karena susu
yang akan dikonsumsi ini harus dibuat dengan menggunakan air panas hingga
mengalami proses pemanasan. Akibatnya, aktifitas enzim desaturase dan
elongase yang memfasilitasi pembentukan DHA dalam tubuh secara
otomatis
hancur. Karena itu, Utami, sebagai pakar air susu ibu (ASI)
mengingatkan kepada masyarakat, khususnya kaum ibu, supaya jangan terpengaruh
terhadap iklan susu dan makanan pendamping ASI yang mengandung DHA dengan
iming-iming mampu meningkatkan kecerdasan bayi. "Asam lemak esensial
tersebut justru cukup terkandung dalam ASI, bahkan unsur DHA nya
tergolong ikatan rantai panjang yang sangat mudah diserap pencernaan bayi",
ujarnya. Karena itu dia menganjurkan agar bayi diberikan ASI sejak lahir
sampai umur 4 bulan, karena asam lemak ASI juga terdiri dari asam
arakidonat. "Berarti, kandungannya melebihi unsur asam linoleat dan asam
linolenat". Setelah empat bulan, katanya, bayi dapat di berikan tempe yang
mengandung pula asam linoleat maupun asam linolenat karena lemaknya termasuk
ikatan rantai panjang.
Utami menjelaskan, setelah mencapai umur enam bulan, bayi juga dapat
diberikan ikan laut, yang secara alami mengandung pula kedua asam
lemak itu tanpa harus mengonsumsi susu formula.
Menyesatkan Ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan ASI Rumah Sakit Saint Carolus
ini mengakui, semboyan "Empat Sehat Lima Sempurna" yang berlaku sejak
dulu dinilai telah menyesatkan masyarakat. "Orang beranggapan konsumsi
makanan sehari hari belum sempurna jika tidak minum susu. Susu bukan berarti
tidak penting, namun bukan segala galanya", tegasnya lagi. Dia bahkan
melihat iklan susu maupun makanan bayi dan anak anak yang diimplementasi
dengan DHA cenderung menyesatkan masyarakat, karena produsen memanfaatkan
kebodohan konsumen yang tak memahami manfaat sesungguhnya dari unsur
tambahan tersebut.
Sementara, kalangan spesialis gizi di Indonesia umumnya menyatakan
masih awam terhadap kandungan DHA dalam susu. Karena sampai sejauh ini,
belum pernah dilakukan penelitian tentang manfaatnya.
Dokter Soebagyo Sumodihardjo MSc, pakar gizi dari bagian Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengungkapkan pihaknya
baru mengetahui hal itu dari media massa. Ketika ditemui Media usai
pembukaan lokakarya "Pemerataan serta Peningkatan Pemanfaatan Lulusan
Pendidikan Tenaga Kesehatan di Sektor Non Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraaan Sosial" kemarin di Jakarta, dia belum bersedia dimintai komentarnya.
"Saya baru mengkliping dan belum membaca literatur", ujarnya. Dia berjanji
memberitahukan hal tersebut seminggu kemudian setelah segala
informasi dikumpulkan dari berbagai sumber.
Spesialis Anak Dr. Sri S. Nasar sebelumnya menginformasikan bahwa
overdosis DHA pada manusia, sejauh ini baru terlihat dialami orang
Eskimo yang banyak mengkonsumsi ikan laut. Dikatakan bahwa gejalanya berupa
perdarahan, mirip flek flek berwarna kebiruan di kulit. "Efek yang
lain baru ditemukan pada monyet maupun tikus, tapi gejalanya berbeda".
[sumber: Harian MEDIA INDONESIA, Jum'at 22 September 2000]

Waspadai Promosi Susu Formula

Dewasa ini makin banyak pilihan produk dan merek susu formula untuk
bayi berusia di bawah enam bulan. Meski begitu, sebaiknya orangtua yang
memiliki bayi pada usia tersebut harus ekstra hati-hati saat hendak
memutuskan memilih susu formula.

Sudah sangat sering diulas oleh dokter anak maupun ahli gizi anak
bahwa satu-satunya makanan terbaik untuk bayi berusia 0 hingga 6 bulan
adalah air susu ibu (ASI). Bahkan para ahli sangat menyarankan agar para ibu
memberikan ASI eksklusif atau tak memberi asupan makanan apa pun
kepada bayi kecuali ASI selama enam bulan pertama sejak bayi lahir.

"Sayangnya, pemberian ASI eksklusif ini belum jadi gaya hidup
keluarga di berbagai lapisan masyarakat. Padahal, menyusui merupakan cara terbaik
dan paling ideal dalam pemberian makanan bayi baru lahir dan bagian tak
terpisahkan dari proses reproduksi," kata Ketua Ikatan Dokter Anak
Indonesia DKI Jakarta (IDAI Jaya) dr Badriul Hegar SpA (K) (Kompas, 1
April 2006).

Ada berbagai macam alasan yang dikemukakan para ibu untuk tidak
memberikan ASI eksklusif, misalnya karena sang ibu bekerja sehingga tidak sempat
menyusui bayi secara teratur. "Saya sengaja memberi susu formula
sejak awal, karena nanti setelah cuti hamilnya habis kan saya enggak bisa
memberi ASI secara teratur lagi," ujar Dewi (31), pialang saham, yang
baru saja melahirkan anak pertamanya sebulan lalu.

Belum terbiasanya masyarakat memberikan ASI eksklusif kepada bayi ini
menjadi celah pemasaran yang bisa dimanfaatkan produsen susu formula.
Selain itu, para produsen juga memberi iming-iming berbagai vitamin
dan zat gizi tambahan ke dalam produk mereka, seperti DHA dan AA, yang
sering diklaim dapat membantu perkembangan otak bayi.

Ada dalam ASI

Menurut dr IG Ayu Pratiwi Surjadi SpA,MARS, anggota Satuan Tugas ASI
IDAI Jaya, DHA (docosahexaenoic acid) dan AA (arachidonic acid/asam
arakidonat) memang sangat dibutuhkan bayi, khususnya dalam dua tahun pertama
perkembangannya. "Otak manusia sebenarnya sudah terbentuk 90 persen
saat lahir. Setelah kelahiran kemudian terjadi mielinisasi dan
sinaptogenesis dalam otak," papar dokter yang akrab dipanggil Tiwi ini.

Proses mielinisasi adalah pembentukan selaput mielin atau selimut
serabut saraf yang membutuhkan laktosa atau zat gula dari susu. Sementara
proses sinaptogenesis adalah proses pembentukan susunan sistem saraf pusat
yang membutuhkan DHA dan AA.

"Namun, zat-zat tersebut baru aktif bila ada enzim yang menyertai.
Laktosa baru aktif dalam proses mielinisasi jika ada enzim laktase yang
menyertai, sementara DHA/AA baru aktif dalam sinaptogenesis saat ada enzim
lipase karena DHA/AA pada dasarnya adalah asam lemak," ungkap Tiwi.

Tiwi menambahkan, baik laktosa maupun DHA/AA hanya hadir lengkap
dengan enzim-enzimnya dalam ASI. "Susu formula jenis apa pun, semahal apa
pun, meski dibuat semirip mungkin dengan ASI, tetap saja tak ada enzimnya.
Jadi, satu-satunya nutrisi terbaik untuk bayi memang hanya ASI,"
katanya.

Tiwi menambahkan, akibat gencarnya promosi susu formula, banyak
anggota masyarakat yang mengira DHA/AA tak terkandung dalam ASI. "Jadi,
tolong tekankan DHA/AA yang terbaik itu justru ada di dalam ASI. Komponen
apa pun yang dipromosikan ada di dalam susu formula, semuanya sudah ada di
ASI," kata Tiwi.

Mitos dan promosi

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Husna Zahir juga
mengatakan, pihaknya sama sekali tidak merekomendasikan pemberian
susu formula kepada bayi.

"Susu formula hanya diberikan dalam kondisi-kondisi tertentu yang
sangat darurat. Di luar itu, pemakaian susu formula hanya pemborosan
belaka," tandasnya.

Husna juga mengungkapkan adanya mitos bahwa bayi sehat adalah bayi
yang gemuk. Sementara bayi yang diberi ASI eksklusif memang cenderung
tidak menjadi gemuk. "Mereka kemudian menambahkan susu formula agar bayinya
gemuk. Padahal, bayi sehat tidak harus gemuk. Itu cuma mitos," ujar
Husna.

Husna mengingatkan, kondisi bayi baru lahir masih sangat rentan
sehingga harus ekstra hati-hati saat memberi zat makanan dari luar.

"Klaim-klaim dari produsen bahwa susu formulanya dapat memberi
berbagai dampak positif bagi bayi perlu dipertanyakan lebih lanjut. Misalnya,
informasi dosis atau jumlah yang tepat supaya dampak tersebut akan
terjadi. Selama ini banyak orang merasa aman apabila sudah
mengonsumsi susu tersebut karena termakan promosi," tambah Husna.

Di atas semuanya, ia juga menyarankan agar masyarakat waspada
terhadap penawaran-penawaran susu formula di tempat-tempat pelayanan
kesehatan. "Sekarang ini banyak rumah bersalin yang menawarkan susu formula
kepada orangtua bayi yang baru lahir. Itu sebenarnya melanggar kode etik,"
katanya.

Kode etik yang dimaksud Husna adalah Kode Internasional Pemasaran
Produk Pengganti ASI (International Code of Marketing of Breast-milk
Substitutes) yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1981 lalu.

"Pemasaran produk susu formula untuk bayi berusia di bawah enam bulan
seharusnya diatur secara tegas. Kalau perlu ada pelarangan promosi
susu formula di tempat-tempat pelayanan medis resmi," ujarnya tegas.

Sumber: Kompas

Arsip milis sehat

Di dunia ini, apalagi di dunia media informasi - termasuk milis -
tidak ada yang benar-benar bebas nilai. Semua memiliki tujuan, memiliki target,
termasuk memiliki "iklan". Begitu juga, tidak semua hal bisa kita
pandang sebagai hitam-putih. Artinya, iklan itu baik atau buruk, itu
dipengaruhi juga oleh cara pandang kita.

Ad Epx Med Biol jurnal tahun 2001 menuyusun review, bahwa memang bayi
dengan ASI menunjukkan perkembangan syaraf lebih baik daripada bayi dengan
susu formula. Satu parameter yang utama adakah adanya Long-chain PUFA pada
ASI yang tidak didapatkan pada susu formula, sehingga zat ini yang
dianggap berpengaruh signifikan. Ini didukung pula oleh Jurnal Family Health
Care tahun 2002.

Jurnal Lipids 2001 melaporkan, penambahan DHA dan AA pada susu formula
standar meningkatkan proporsi antigen yang mature (matang),
memperbaiki produksi IL-10 dan mengurnagi produksi IL-2 (semua ini bersifat
memperkuat sistem imun) sampai pada tingkatan yang tidak berbeda signifikan
dengan yang dicapai pada bayi-bayi dengan ASI.

Jurnal Ann N Y Acad Sci June 2002 melaorkan, pemberian supplementasi
DHA dan AA berpengaruh positif terhadap kemampuan penglihatan sampai usia 1
tahun segra fungsi-fungsi kognifif syaraf. Penelitian ini pada bayi prematur
ataupun yg matur. Ini didukung Eur J Clin Nutr 2003 yang melaporkan
khususnya pada bayi prematur.

Memang, kita sulit mendapatkan hasil penelitian di bidang ini yang
bersifat randomized double-blind placebo-controll karena hambatan etik. Tidak
mungkin kita meminta subyek penelitian untuk menentukan jenis susu apa yg
diminum, ataupun memberikan placebo secara random. Begitu juga, penelitian
hanya bisa terbatas pada jangka pendek, perlu waktu lama untuk menentukan apakah
riwayat minum ASI dan susu formula membedakan tingkat IQ (apalagi EQ
dan SQ) setelah 30 tahun kemudian misalnya.

Yang jelas, hasil-hasil penelitian tersebut mendorong usaha untuk
membuat susu formula yang makin mendekati struktur dan fungsi ASI. Caranya
dengan ditambahkan beberapa komponen : long-chain polyunsaturated fatty acids
(LCPUFA) untuk komposisi otak dan perkembangan syaraf (seperti
disoroti dalam artikel dimaksud), pro- dan prebiotik untuk flora normal dan
pertahanan lokal di saluran pencernaan, serta nukleotida untuk memacu
respon imun. Dilakukan juga perubahan kuantitas dan kualitas protein untuk
mendekati pola keseimbangan asam amino darah sehingga cocok untuk
perkembangan otak dan fungsi neurotransmitter tahap dini, mencegah
asupan protein berlebih yang bisa menimbulkan obesitas, serta menggunakan
protein terhidrolisa untuk mencegah gangguan atopik (Minerva Pediatric Jurnal
Juni 2003).

Yang ingin saya tekankan, para pembicara itu tidak salah, mereka
bicara berdasarkan data, berdasarkan penelitian. Kita tidak selayaknya
tergesa-gesa menilai mereka sebagai "disusupi" iklan.

Membaca artikel tersebut, kita seperti melihat sebuah gelas berisi air
setengahnya. Kita bisa katakan "setengah kosong" bisa juga "setengah
isi" tergantung darimana kita memandangnya. Tidak selayaknya kita tergesa-
gesa melakukan judgement. Sebagai SP kita harus mampu berpikir
komprehensif, bukan hitam-putih.

Penambahan suplemen dalam susu formula tersebut ditujukan pada bayi
dari Ibu yang oleh karena suatu hal tidak mampu memberikan ASI ekslusif sampai
6 bulan. Susu formula tidak pernah ditargetkan untuk mampu menyamai ASI,
targetnya hanya sebisa mungkin mendekatinya.

Artinya, kita harus memahami artikel tersebut dengan lengkap. Semua
penelitian yang saya kutip diatas selalu diakhiri dengan penekanan
bahwa :

1. ASI tidak ada tandingannya. ASI adalah pilihan satu-satunya untuk
masa menyusui ekslusif. Hal ini tidak ada penelitian yang menentangnya.
2. Pemberian susu formula dengan suplementasi DHA dan AA adalah
sebagai substitusi BILA memang Ibu tidak dapat memberikan ASInya oleh suatu
hal (*).
Usaha maksimal harus dilakukan agar Ibu dapat memberikan ASI-nya.
3. Suplementasi terhadap susu formula tidak pernah dimaksudkan untuk
bisa menyamai ASI, hanya berusaha menirunya bila memang terpaksa harus
diberikan sebagai pengganti ASI.
4. Supplementasi terhadap susu formula tidak pernah bisa memenuhi
keuntungan-keuntung an lain dalam pemberian ASI (terutama keuntungan
non-fisik/hubungan psikologis) yang juga berperan besar terhadap
perkembangan anak (**).

Tanda (*) dan (**) ini saya berikan untuk menunjukkan, bidang inilah
yang menjadi salah satu "iklan" penting dari milis ini (semoga saya tidak
salah menangkap nuansa ini). Tidak dapat memberikan ASI sebabnya bisa banyak
tetapi yang paling sulit diatasi adalah : kesadaran Ibu sendiri. Untuk
itulah giat dilakukan kampanye untuk menyadarkan para Ibu agar bisa
memenuhi ASI ekslusif, agar tidak patah semangat, agar tidak khawatir anaknya
kurang gizi, agar Ibu ASI ekslusif diterima oleh lingkungan keluarga dan
lingkungan kerjanya, agar suami dan keluarga mendukung, terutama agar yakin
bahwa SEMUA ibu pasti mampu melakukan ASI ekslusif .... Semua itu bertujuan baik.

Apakah lantas kita mau kalau ada yang menganggap kita telah "menutupi
fakta" bahwa memang ada saja Ibu yang benar-benar tidak atau sangat sedikit
memproduksi ASI atau oleh karena suatu hal tidak dapat memberikannya
(for whatever the reason is) ? Bukankah memberi susu formula juga tidak
berarti "ibu itu tidak cinta pada anaknya" ? Mau kalau kita dianggap
"disusupi" iklan sehingga menutupi fakta itu ?

Tentu saja tidak demikian. Kita kampanyekan ASI ekslusif dengan
kencang, karena itulah "iklan" kita. Iklan itu baik karena didasari kepentingan
sebagian terbesar masyarakat, mewakili manfaat yang jauh lebih besar
daripada kerugiannya. Bahwa ada satu dua yang tidak sesuai, satu dua
yang "meleset", itulah kenyataan, tidak ada yang sempurna.

Hal ini juga saya tekankan untuk menunjukkan tidak selamanya "iklan"
itu buruk. Kita yang harus mampu memilah dan memilih agar mengerti dan
menangkap yang positif dari iklan itu. Menjadi pembicara di suatu forum oleh
dukungan suatu sponsor, tidak serta merta menjadikan pembicara itu harus
dianggap "disusupi" iklan. Dalam forum seperti itulah, seorang "ilmuwan" diuji
TIDAK sekedar keilmuannya tetapi rasa kemanusiaannya agar mampu memetakan
pengatahuannya pada tempat yang pas untuk kepentingan sebagian
terbesar masyarakat.

Bagaimana dengan klaim bahwa "tidak selamanya makanan bisa memenuhi
kebutuhan DHA" ? Memang benar ! Benar kalau kita tidak tahu apa
piramida makanan, tidak tahu caranya membuat balita kita mendapatkan makanan
sehat, tidak tahu bagaimana memaknai ungkapan "empat sehat lima sempurna",
tidak tahu bahwa "susu adalah pelengkap, tetapi bukan segalanya". Itu pula
"iklan" lain yang tidak kalah penting dari milis ini. Bahwa ada saja satu dua
anak dengan gangguan saluran cerna, sehingga memerlukan treatment diet
khusus, sekali lagi, itulah kenyataan, tidak ada yang sempurna.

Bagaimana dengan informasi "DHA dan AA malah bisa merugikan". Di
dunia ini, semuanya sebenarnya berguna, asal dalam takaran yang pas. Masalah
utama yang dihadapi dalam menyusun susu formula yang mendekati komposisi ASI
adalah menentukan konsentrasi ini.

Kadar DHA dan AA dalam ASI sangat dipengaruhi oleh asupan diet dan
kondisi metabolisme tubuh Ibunya. Artinya apa ? Kadar itu berubah-ubah setiap
waktu. Berarti yang diterima anak juga berubah-ubah. Apalagi antara Ibu satu
dengan Ibu yg lain, berarti bayi satu tidak sama dengan bayi lain. Tentu
masih ingat kan penjelasan Ahli Laktasi betapa "ASI itu bisa berubah-ubah
setiap jam-nya" ?

Hal ini menyulitkan menyusun patokan seberapa kadar suplementasi DHA
dan AA ke dalam susu formula. Patokan yang dipakai sekarang didasarkan pada
penelitian sekian ribu sampel Ibu-ibu menyusui yang sehat badannya.
Namun betapapun, tetap saja variasi akan ada, padahal tidak mungkin membuat
susu formula dengan sekian banyak variasi kadar suplementasi DHA dan AA.

Bagaimana soal informasi "DHA dan AA buatan itu malah bikin anak
hiperaktif"? Saya tidak memiliki data pasti karena kalau informasi yang saya
dapat tidak menunjukkan hubungan.

Jurnal of Pediatry Agustus 2001, kemudian Lipids jurnal Oktober 2003
serta Eur Jurnal of Clinical Nutrition Maret 2004, tidak mendapatkan hasil
signifikan dari suplementasi DHA terhadap anak-anak dengan
attention-deficit/ hyperactivity disorder. Artinya, tidak ada
perbaikan nyata dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan suplementasi.

Justru catatan yang beberapa kali dilontarkan adalah hubungannya
dengan risiko perdarahan. Dalam tubuh manusia, asam lemak tak jenuh -
termasuk DHA dan AA - bersifat bi-fasic, bisa bersifat anti bisa juga bersifat
pro-oxidant. Ada uraian biokimiawi cukup rumit dalam hal ini, tetapi
intinya berpengaruh terhadap keseimbangan trombosit darah. Tubuh memiliki
mekanisme keseimbangan agar darah tidak mudah membeku di dalam tubuh tapi di
sisi lain segera berhenti bila terjadi perdarahan. Trombosit adalah salah satu
yang berperan di dalamnya, dan ini menjadi perhatian penting dalam
menetapkan kadar suplementasi DHA dan AA.

Wah sudah panjang sekali ya ?

Saya ingin sekali menekankan, jangan kita tergesa-gesa menganggap
pihak lain sebagai salah, disusupi iklan, bias dan sejenisnya. Kita yang harus
lebih mampu memilih dan memilah informasi. Dengan cara ini, kita tidak mudah
goyah, tidak mudah resah, sekaligus lebih mudah menjalin komunikasi
personal yang sehat. Ketergesa-gesaan untuk menilai, hanya akan menghambat kita
menyebarkan "iklan" positif yang ingin kita bagikan.

Salam ASI !

Senin, 07 April 2008

Amazing 42weeks

1, 2-Weeks-Pregnant





3, 4-Weeks-Pregnant




5, 6-Weeks-Pregnant




7, 8-Weeks-Pregnant



9, 10-Weeks-Pregnant




11, 12-Weeks-Pregnant



13, 14-Weeks-Pregnant




15, 16-Weeks-Pregnant



17, 18-Weeks-Pregnant



19, 20-Weeks-Pregnant



21, 22-Weeks-Pregnant



23, 24-Weeks-Pregnant



25, 26-Weeks-Pregnant



27, 28-Weeks-Pregnant



29, 30-Weeks-Pregnant



31, 32
-Weeks-Pregnant



33, 34-Weeks-Pregnant



35, 36-Weeks-Pregnant



37, 38-Weeks-Pregnant



39, 40-Weeks-Pregnant



41, 42-Weeks-Pregnant



Perkembangan Bayi Dalam Kandungan Anda Minggu Per Minggu (0-12 minggu)

Perkembangan bayi dalam kandungan anda akan menjadi salah satu hal yang sangat menyenangkan dalam proses kehamilan ini karena hampir semua apa yang anda lakukan berefek tehadap bayi dalam kandungan anda ini. ---Mari kita melihat apa saja perkembangan dan perubahan yang terjadi pada bayi pada periode awal kehidupannya.


Minggu ke 1:

Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormone-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.


Minggu ke 2 :

Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi.

Minggu ke 3:
Merupakan masa ovulasi (pelepasan telur). Kehamilan terjadi pada saat ini. Pembuahan terjadi pada saat sperma dari pasangan anda bertemu dengan sel telur anda di tuba falopi. Pembuahan memerlukan waktu 4 hari, setelah telur dibuahi maka dinamakan zygote

Minggu ke 4:
Saat buat si zygote kecil untuk menemukan tempat didalam rahim anda. Dengan berakhirnya minggu ini, anda tidak mendapat menstruasi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan kehamilan. Pada beberapa wanita mendapatkan sedikit perdarahan dan disalahartikan sebagai menstruasi, sebenarnya perdarahan yang sedikit itu karena implatasi dari zygote ke dinding rahim anda.

Minggu ke 5:

Ukuran bayi anda sekarang sekitar sebuah biji aple dan pada minggu ini disebut sebagai embrio. Bayi anda sudah mempunyai detak jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja sepenuhnya pada minggu ini. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk, sistim saraf mulai berkembang.

Minggu ke 6:
Embrio terlihat seperti berudu. Pada minggu ini dapat mengenali kepala, ekor, tangan dan anggota badan masih seperti tunas.
Pada minggu ini pembentukan awal dari hati, pancreas, paru-paru,kelenjar tiroid dan jantung.

Minggu ke 7:
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan unutk pertama kalinya. Bayi mempunyai reflek dan bergerak spontan(anda belum dapat merasakannya). Akhir minggu ke ini otak akan terbentuk lengkap.

Minggu ke 8:
Embrio sekarang berukuran panjang sekitar 25-30 mm. Lengan dan kaki sudah terbagi menjadi komponen paha, kaki,tangan, lengan, bahu. Organ reproduksinya mulai terbentuk begitu juga dengan kartilago dan tulang. Telinga luar sudah terbentuk sempurna, mata membentuk pigmen. Didalam otak, jaringan saraf berhubungan dengan lobi penciuman di otak.
Jantung sudah memompa dengan kuat dan irama teratur.

Minggu ke 9:
Pergerakan pertama fetus dapat dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut dan rongga dada sudah terpisah dan otot mata dan bibir atas terbentuk.

Minggu ke 10:
Tulang sudah menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat dalam bulan terakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh.

Minggu ke 11:
Organ seks luar sudah terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali(kencing).

Minggu ke 12:
Ukuran fetus anda sekarang sekitar 8 cm. Semua organ vital bayi sudah terbentuk.
Dengan signal dari otak, otot akan merespon dan bayi sudah dapat menendang.

Akhir trimester pertama,organ-organ tubuh bayi sudah terbentuk. Rasa mual dan lelah pada anda sudah hilang. Perkembangan selanjutnya anda akan melihat pertumbuhan bayi (dan juga anda) bertumbuh lebih besar.

Perkembangan bayi anda pada bulan kehamilan 13-28 minggu (trimester ke dua)

Memasukin trimester ke dua ini dunia luar akan mulai menyadari anda sebagai si calon ibu, karena perut anda sudah mulai terlihat. Bersamaan dengan rasa mual, lemas menghilang pada akhir trimester pertama, bayi anda akan terus bertumbuh, begitu juga anda.

Minggu ke 13:
Panjang bayi sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, perut,hati, pancreas, dan usus berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi muncul dengan 20 gigi bayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki, mulai terlihat.

Minggu ke 1 4:
Pada minggu ini organ seks bayi sudah dapat dibedakan antara laki dan perempuan. Denyut jantung bayi berdetak kuat (detak jantung hampir 2X lebih cepat dari anda) dan anda dapat mendengarkannya di dokter anda. Sudah memberi respon terhadap dunia diluar rahim ibu, bayi mungkin akan bergerak bila anda mengusap perut anda, tapi anda mungkin masih belum dapat merasakannya.

Minggu ke 15:
Bayi anda sudah mulai dapat mendengarkan anda, mendengarkan denyut jantung anda, suara perut anda, juga suara anda.
Sekarang bayi anda sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu mata dan alis.
Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang sekitar 15cm.

Minggu ke 16:
Jika anda melakukan USG saat ini mungkin anda dapat mengetahui jenis kelamin. Otot bayi sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai mengisap ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah menelan-kencing dan cengukan.
Pada minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut anda bayi akan mengerakkan tangan – matanya.

Minggu ke 17:
Masih banyak ruang dalam rahim anda bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit bayi anda berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembuluh darah masih terlihat jelas.

Minggu ke 18:
Sekarang bayi sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh anda, bayi akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras.
Otot bayi sudah dapat berkontraksi dan relaks, bayi sudah dapat menendang atau meninju. Bergerak sangat aktif , dalam minggu ini mungkin anda sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali.

Minggu ke 19:
Sekarang panjang bayi anda sekitar 23 cm. Jika anda belum juga merasakan bayi anda, mungkin anda akan mulai merasakan gerakannya minggu ini.

Minggu ke 20:
Otot bayi anda semakin kuat tiap minggu. Jika anda masih belum dapat meraakan gerakkanya, anda pasti akan merasakan gerakkanya sekarang. Anda mungkin salah mengartikan gerakkanya pertama kali sebagai angin, karena terasa seperti letupan gelembung-gelumbung didalam.
Bayi anda bergerak sekitar 200 kali sehari , tapi anda hanya akan merasakan sedikit dari semua gerakan ini.

Minggu ke 21:
Panjang sekitar 28 cm. Anda akan merasakan lebih banyak gerakan bayi anda sekarang karena bayi makin aktif.

Minggu ke 22:
Bayi anda sadar akan lingkungannya dan bayi akan merasa tenang ketika mendengarkan suara dan sentuhan anda diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih. Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi.

Minggu ke 23:
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhya . Saat ini bayi terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini.
Anda dapat mendengarkan detak jantung bayi anda dengan stestoskop.(letakkan stestoskop langsung diperut anda). Pertumbuhan otak sangat cepat.

Minggu ke 24:
Pendengaran bayi sudah terbentuk sempurna. Bayi akan bergerak dengan suara musik dari luar. Bayi membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, anda akan merasakan dengan suatu saat bayi bergerak terus, dan saat lain tidak.

Minggu ke 25:
Bayi mulai berlatih bernafas dengan menghirup dan menhembuskan cairan amnion, yang mana kadang membuat bayi cegukan—dan anda akan dapat merasakannya juga.

Minggu ke 26:
Bayi sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan terlihat bayi saat lahir. Panjang sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680 gram.

Minggu ke 27:
Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Bayi terlihat seperti bernafas tetapi sebenarnya bayi mengambil air bukan udara. Ini merupakan latihan yang baik untuk paru-parunya.

Minggu ke 28:
Pada bayi laki testis akan turun ke kantung skrotum.
Jaringan otak berkembang. Sekarang bayi anda dapat bermimpi.

Perkembangan bayi anda minggu ke 29-40 (trimester ke tiga)

Minggu ke 29:
Posisi bayi saat ini mempersipakan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. Jaringan lemak terus terbentuk.

Minggu ke 30:
Bayi anda mengisi hampir seluruh ruang di rahim anda. Ketika bayi menendang atau mendorong, anda dapat melihat kaki atau tangannya bergerak dibawah kulit perut anda.
Otak berkembang sangat cepat.

Minggu ke 31:
Bayi makin bertumbuh besar, maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit, bayi akan berkurang gerakknya. Bayi kemungkinana dalam posisi melengkungkan badan dengan dengkul dilipat, dagu di dadanya dan tangan dan kaki saling bersilang.

Minggu ke 32:
Bayi berada dalam posisi kepala dibawah sampai nanti lahir. Bayi akan tetap menendang, gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari, tapi anda tidak akan merasakan semuanya ini, 10 gerakan sehari sudah normal.

Minggu ke 33:
Anda akan makinmerasakan gerakknya karena bayi mengisi hampir seluruh ruang rahim. Gerakan akan menjadi aktif suatu waktu yang membuat anda tak nyaman,terutama ketika kakinya dibawah tulang rusuk anda.
Bayi mempunyai seluruh rambutnya pada minggu ini.

Minggu ke 34:
Pertumbuhan terutama pada otak dalam minggu –minggu ini.
Semua system tubuh sudah terbentuk sempurna, walaupun paru-paru masih tetap belum matang.
Bayi memberi respon terhadap suara yang familiar.

Minggu ke 35:
Bayi terus menambah cadangan lemak bawah kulitnya. Kepala bayi sudah mulai memasuki panggul.

Minggu ke 36:
Mulai dari minggu ini bayi sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap untuk lahir. Jika bayi lahir pada minggu ini bayi lahir premature tetapi akan bayi akan baik saja.
Pada bulan terakhir kehamilan ini bayi akan mendapat antibody dari ibunya, seperti campak.
Lemak akan terus bertambah diabwah kulit bayi setiap hari.

Minggu ke 37:
Bayi akan terus berlatih untuk mengerakkan paru-parunya, karena bayi akan bernafas setelah dilahirkan.
Jika posisi kepala bayi dibawah maka kemungkinana kepala sudah memasuki panggul ibu pada minggu ini.

Minggu ke 38:
Reflek bayi sudah terkoordinasi, bayi sudah dapat mengedipkan mata, mengerakkan kepala, memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan cahaya.
Bayi sudah dapat membedakan antara terang dan gelap.

Minggu ke 39-40:
Bayi sudah siap untuk lahir.
Bayi sduah terlihat cukup montok sekarang, dengan lemak yang terbentuk dibawah kulitnya, akan mampu mengatur suhu tubuhnya saat lahir.
Kulit bayi halus dan lembut. Berat bayi sekitar 2.7kg-3.2kg dengan panjang sekitar 50 cm.

Selamat, saat ini setiap waktu anda akan menjadi seorang ibu!


Perkembangan & Perubahan Pada Tubuh Ibu Hamil Selama 0-12 Minggu(Trimester I)

Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama ( 0 – 12 minggu) kehamilan :

PEMBESARAN PAYUDARA
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara. Anda mungkin akan merasa BH atau bra anda terasa sesak dan tak nyaman lagi, sebaiknya anda mempersiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru ini untuk memberi kenyamanan dan dapat menyokong payudara anda. Tapi jangan buang yang lama, anda dapat menyimpannya karena payudara akan kembali ke ukuran sebelum anda hamil setelah anda berhenti menyusui nanti.

Dalam 3 bulan pertama ini, anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu anda akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara anda.

SERING BUANG AIR KECIL
Anda akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing anda dan perubahan hormonal
Ingat jangan mengurangi pemasukan cairan / minum anda untuk mengatasi problem ini karena anda butuh cairan lebih pada saat hamil ini.
Dan tetap jaga kebersihan anda.

KONSTIPASI
Anda mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, juga Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya memyebabkan masalah konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses anda kehitaman, jangan kuatir.
Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta olahraga.

MORNING SICKNESS---MUAL MUNTAH
Laporan menunjukkan bahwa separuh dari wanita hamil mengalami mual dan mulai pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal.
Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya membuat anda mual.
Anda tak perlu kuatir kalau bayi anda tak cukup nutrisi. Di awal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja meningkat berat badannya dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi anda.
Dan jangan kuatir biasanya keluhan mual-muntah akan menghilang pada akhir trimester pertama.

Hubungi dokter anda bila mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga anda tidak dapat makan atau minum apapun juga dan dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi. (Hiperemesis gravidarum).

MERASA LELAH
Anda akan merasa lelah, hal ini karena tubuh anda bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur anda. Carilah waktu untuk beristirahat sedapat mungkin.

SAKIT KEPALA
Anda mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasa, hal ini mungkin karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan depresi.
Atasilah dengan beristirahat, dan makanan dengan makan sedikit tapi sering biasanya dapat menolong, relaks. Bila sakit kepala semakin terasa berat secepatnya hubungi dokter anda. (pada kehamilan lanjut sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia , yang biasanya disertai dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak)

PUSING
Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu anda berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, system sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.
Bila rasa pusing tetap timbul ketika anda sedang duduk, ini biasanya karena menurunnya level gula darah anda. Makanlah sedikit- sedikit tapi sering.
Bila anda sering merasa seperti ingin pingsan periksalah ke dokter anda kemungkinan anda anemia.

KRAM PERUT
Pada trimester awal ini, anda mungkin mengalami kram perut atau kram seperti menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi dan kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang untuk menyokong rahim.

Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai perdarahan vagina, hubungi dokter anda segera, karena kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran.

MELUDAH
Jangan merasa malu bila anda merasa air ludah anda menjadi agak berlebih, hal ini biasa terjadi pada kehamilan biasanya pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini biasanya timbul pada trimester pertama tapi jarang terjadi.
Atasi dengan sikat gigi atau kocok mulut atau isap permen yang mengandung mint.
Mint dipercaya dapat mngurangi air ludah.

EMOSIONAL
Pada trimester awal kehamilan ini juga terjadi mempengaruhi emosional menjadi tak stabil, hal ini karena adanya perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai seorang calon ibu.
Atasi : cobalah untuk mencari waktu untuk diri anda sendiri, bicarakanlah perasaan anda kepada orang terdekat atau dokter anda.
Dan untungnya, Tubuh pada akhirnya secara bertahap dapat beradaptasi terhadap perubahan hormonal ini sehingga membuat hidup lebih indah buat anda.

PENINGKATAN BERAT BADAN
Pada akhir trimester pertama ini anda akan kesulitan untuk memasang kancing rok/celana panjang anda. Hal ini bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak—-tapi karena rahim anda berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormone estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone yang menyebabkan tubuh menahan air.


Perubahan Tubuh Ibu Hamil Pada Trimester ke 2 (13-28 minggu)

Di trimester kedua ini perut anda akan mulai kelihatan membesar dan dunia luar akan menyadari kalau anda akan menjadi calon ibu baru. Trimester kedua dianggap sebagai masa kehamilan yang terbaik sebab anda akan merasa lebih nyaman saat ini. Perut anda belum terlalu besar anda masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari, dimana rasa mual, lemas, dan keluhan lainnya pada trimester pertama akan hilang, bahkan anda merasa lebih energik saat ini.

Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester kedua (13-28 minggu):

PERUT SEMAKIN MEMBESAR
Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.

SENDAWA DAN BUANG ANGIN
Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angin/kentut pada saat yang tidak seharusnya---jangan bingung---anda tak sendirian mengalami masalah ini.
Sendawa dan buang angin adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan. Hal ini karena usus merengang dan anda akan merasa kembung.
Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar akan membuat anda kembung dan tak nyaman, dan hindari makanan yang menyebabkan banyak gas seperti jagung, permen, bawang merah.

PELUPA
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya, Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
Tak perlu terpengaruh dengan hal ini ---sediakan catatan kecil unutk membantu anda. Dan beristirahatlah sedapat mungkin.

RASA NYERI DI ULU HATI
Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubungannya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak.

Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan berlemak. Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala anda sehingga asam lambung tak dapat naik ke esophagus.

PERTUMBUHAN RAMBUT DAN KUKU
Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut. Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya ini akan hilang setelah bayi lahir

SAKIT DI PERUT BAGIAN BAWAH
Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang semakin membesar.
Nyeri hanya sebentar dan tak menetap.
Atasi dengan duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.

PUSING
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.

Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.

MENDENGKUR
Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.

HIDUNG DAN GUSI BERDARAH
Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal.

PERUBAHAN KULIT
Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra.
Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat.
Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara.
Akibat perengangan kulit ini anda dapat merasa gatal.

PAYUDARA
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit..

KRAM PADA KAKI
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium. Bila anda terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, coba untuk menggerakan jari-jari kaki kearah atas.

PEMBENGKAKAN SEDIKIT
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita hamil mengalaminya.
Hal ini karena peningkatan hormone yang menahan cairan.
Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki , tangan.
Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.


MERASAKAN GERAKAN BAYI ANDA
Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.

Perubahan Tubuh Ibu Hamil Pada Trimester Ke 3 (29-40 Minggu)

Pada Trimester ke tiga ini perut anda sudah membesar. Anda sudah akan mempersiapkan untuk kehadiran si bayi baru dalam keluarga anda. Mungkin anda akan merasakan berbagai perasaan emosional yang berbeda-beda. Kegembiraan untuk bertemu bayi baru anda. Mungkin anda juga kuatir dengan kesehatan bayi anda. Anda mulai berfikir tentang persalinan. Dengan tambahan perubahan emosi ini, tubuh secara fisik juga mengalami perubahan pada trimester akhir ini.

Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga:

SAKIT PUNGGUNG
Sakit pada punggung, hal ini karena anda meningkatnya beban berat yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan.

Pakailah sepatu tumit rendah; Hindari mengangkat benda yang berat; Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak; Mintalah pertolongan untuk melakukan pekerjaan rumah anda sehingga anda tak perlu membungkuk terlalu sering; Pakailah kasur yang nyaman.

PAYUDARA
Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein.

KONSTIPASI
Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone.
Atasi dengan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak, serta olahraga.

PERNAFASAN
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu.
Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama kali hamil maka anda akan merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain itu juga rasa terbakar didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu.

SERING KENCING
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandung kencing anda.

MASALAH TIDUR
Setelah perut anda besar anda dan bayi anda menendang di malam hari anda akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak. Cobalah untuk menyesuaikan posisi tidur anda .

(Baca juga: Bagaimanakah Posisi Tidur Yang Baik Selama Kehamilan?)

VARISES
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
Dan pada akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul.
Varises juga dipengaruhi factor keturunan.

Angkatlah kaki keatas ketika anda istirahat atau tiduran; Pakailah celana atau kaos kaki yang dapat mensupport anda, pakai dipagi hari dan lepaskan ketika anda pergi tidur; Jangan berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah untuk berjalan-jalan.

KONTRAKSI PERUT
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat

BENGKAK
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki anda, kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema, disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

KRAM KAKI
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau karena rendahnya kadar kalsium.

CAIRAN VAGINA
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.
Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan anda.
Hubungi dokter anda bila cairan berbau, terasa gatal, sakit.

Wah rasanya begitu banyak keluhan yang terjadi selama kehamilan,---ya----tetapi kebahagian karena kehamilan anda akan cukup mengimbangi segala ketidaknyamanan ini. Kehamilan berisi pergorbanan yang banyak dari seorang ibu, tapi pada akhir dari semua ini, anda akan menyadari bahwa itu semua bernilai, dan waktu 9 bulan akan berlalu cepat dari yang sadari.